Minggu, 15 Juni 2025

Satu Lagi Jemaah Haji Asal Banda Aceh Meninggal Dunia di Makkah

 

Banda Aceh (Gema) -- Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Seorang jemaah haji asal Banda Aceh, Cut Nuraini (75 tahun) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-01, wafat di Arab Saudi, Minggu, 15 Juni 2025, jam 12.50 waktu setempat.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari mengatakan bahwa Cut Nuraini adalah jemaah yang berasal dari Ceurih Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit An Nur, Makkah.

Menurut sertifikat kematian (CoD), Almarhumah didiagnosa mengalami gangguan pernapasan berat (ARDS) karena infeksi radang paru-paru.

Azhari juga mengatakan petugas kloter dan syarikah sedang melakukan  pemulasaraan jenazah dan fardu kifayah.

"Alamarhumah  dimakamkan di Sharaya. Kita doakan semoga diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah swt," ujar Azhari.

Azhari menjelaskan bahwa jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah menjadi 6 orang.

Sebelum Cut Nuraini, seorang jemaah asal Banda Aceh, Burhanuddin Muhammad yang tergabung dalam kloter 3  wafat di Makkah, 31 Mei lalu dan 2 jemaah BTJ-08 asal Pidie, Rusli Sulaiman dan Nurhayati Mahmud juga wafat di Makkah 26 Mei dan 11 Juni lalu.

Selain itu, Nurbaiti Muhammad Saleh asal Aceh Besar (BTJ-11) wafat di Makkah, 12 Juni lalu dan Sarullah Adamy Adat asal Aceh Selatan (BTJ-06) juga wafat di Mina, 7 Juni lalu. (Sayed M. Husen)

Jumat, 13 Juni 2025

Hati Bersih Penyebab Terkabulnya Doa

 

Khatib News 33/2025: 

Aceh Besar -- Terkabul dan tidaknya doa adalah hak prerogatif Allah Swt, namun hal ini sangat berkaitan sekali dengan hati.  Jika hati kita bersih, tentu yang kita munajatkan akan cepat Allah Swt terima, begitu juga sebaliknya. Berkaitan dengan buruk dan rusaknya hati berefek pada tertolaknya doa kita. 

Dosen Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh, Tgk. Furqan, MA, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jum'at di Masjid Besar Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, 13 Juni 2025 bertepatan dengan 17 Dzulhijjah 1446 H. 

Imam Hasan Al Basri mengatakan, beberapa penyebab Allah Swt tidak mengabulkan doa seseorang:  banyak maksiat tetapi menggampangkan taubat, belajar ilmu agama tetapi tidak mengamalkannya, serta ketika mengamalkan tetapi tidak ikhlas. 

“Penyebab lainnya doa tertolak menurut Imam Hasan Al Basri, yaitu memakan rezeki dari Allah tetapi tidak mau bersyukur, tidak ridha atas nasib yang diberikan oleh Allah, dan mengubur mayat tetapi tidak menjadikannya sebagai pengingat,” ungkap kandidat doktor UIN Sumatera Utara ini.   

Menurut Tgk. Furqan, Allah Maha Pengampun, penerima maaf dan taubat, tetapi jika kita terus menerus melakukan berbagai macam maksiat tanpa memperdulikan perintah Allah Swt, tidak mungkin Allah Swt mengabulkan doa yang seolah-olah kita sedang memperolok-olokkannya. 

“Oleh karena itu, menjaga hati, lisan, dan semua panca indera secara keseluruhan sangatlah penting, supaya setiap yang kita mintakan kepada Allah akan segera diijabahkan oleh Nya,” tegasnya.

Pada bagian lain khutbahnya, Tgk. Furqan menjelaskan, dalam Al Qur'an surat Al Ghafir ayat 60 Allah mengatakan, berdoalah kepadaku niscaya aku perkenankan.  Dalam hal ini, kita bisa melihat, doa merupakan salah satu ibadah yang langsung Allah terima dan Allah sambut secara langsung tanpa harus melalui perantaraan yang lainnya. 

Ia menambahkan, doa juga merupakan ibadah yang paling ringan yang bisa kita lakukan dimana saja, kapan saja, tanpa harus menunggu waktu. Ini merupakan salah satu kelebihan doa, semua kita bisa melakukannya. 

“Terkadang kita bertanya-tanya pada diri sendiri apakah doa yang kita panjatkan akan Allah terima atau tidak. Untuk itu, marilah kita penuhi semua syarat terkabulnya doa, kita bersihkan hati kita,” pungkas Penyuluh pada KUA Kuta Malaka ini. (Sayed M. Husen)